Undangan Pernikahan

/ /
Bulan dzulhijah atau orang Jawa menyebutnya Bulan Besar merupakan Bulannya orang punya hajatan.  Karena sebagian besar masyarakat Jawa meyakini jika bulan ini adalah bulan yang terbaik untuk melaksanakan hajatan besar mereka seperti  pernikahan atau ‘Mantenan’. Tak heran jika satu RT bisa bersamaan menggelar acara resepsi pernikahan.
Bagi percetakan ulem hal ini merupakan kabar gembira karena undangan mereka laris manis. Tetapi bagi sebagian masyarakat yang kebetulan sedang mempunyai kebutuhan lain yang lebih urgent, mendapat undangan manten merupakan sebuah musibah karena harus mencari hutangan  :D
Alhamdulillah ada beberapa teman yang minta untuk dibuatkan desain undangan pernikahan mereka. Karena jarak jauh, terpaksa brief dilakukan via YM (ceile bikin undangan kawin ajah pake brief). Setelah bersusah payah mencari signal internet terbaik, maka mulailah ngobrol ngalor-ngidul membahas konsep undangan yang akan dibuat.
Dan setelah debat panjang lebar akhirnya menghasilkan kesepakatan mufakat yang adil bagi semua, baik dari mempelai wanita, laki-laki dan tentu saja saya sebagai tukang desainnya. :D
Kejadian seperti di atas mungkin pernah teman-teman alami atau bahkan sedang anda alami saat ini. Setelah beberapa kali membuat desain undangan pernikahan, mempelajari dan memahami setiap masukan dari teman-teman ada beberapa hal penting  yang harus diperhatikan dalam membuat desain undangan pernikahan agar tidak capek-capek untuk revisi dan revisi lagi. Diantaranya :
Konsep
Setiap calon mempelai pasti menginginkan undangan pernikahan yang berbeda dari undangan  pernikahan lainnya. Mulai dari konsep elegan, tradisional, glamour, fun dan sebagainya. Karena undangan pernikahan hanya sekai seumur hidup (kecuali yang hobi kawin-cerai hehehe ). Biasanya tema undangan disesuaikan dengan tema resepsi pernikahannya.

Dimensi
Yang dimaksud dimensi bukan hanya menyangkut ukuran undangan saja, tetapi juga termasuk biaya produksi . Bagi mereka yang mempunyai budget yang cukup, saya kira tidak terlalu bermasalah. Akan tetapi bagi mereka yang mempunyai dana yang pas-pasan akan menjadi kendala karena masih ada kebutuhan lain yang sama pentingnya dengan undangan. Tentu saja ini menjadi tantangan tersendiri bagi desainer untuk mencari solusi permasalahan tersebut.  Berikut ada beberapa tips untuk membuat undangan yang hemat tetapi tetap elegan dan berkonsep.
Ukuran
Sebelum membuat desain undangan, sesuaikan ukuran undangan dengan ukuran kertas yang beredar dipasaran dan ukuran mesin yang akan dipakai.  Misal mesin yang akan dipakai adalah ukuran double folio (A3 +) dengan area cetak 34cm x 50 cm. area cetak  tersebut kita jadikan patokan untuk membuat ukuran undangan. Kita bisa memaksimalkan area tersebut untuk bereksperimen dan berkreasi membuat undangan.
Warna
Selain berkesperimen dalam bentuk undangan, tidak ada salahnya kita bereksperimen dengan warna. Misal dengan warna hitam-putih, hijau-putih dsb. Jika memang membutuhkan dua warna lebih baik non-separasi, sehingga biaya lebih terjangkau dibanding dengan warna separasi.
Finishing
Disini kita dapat bermain dengan berbagai jenis laminasi, jenis kertas, pond,  maupun kemasan undangan.
Blanko
Ini adalah alternatif terakhir jika memang sudah kepepet dengan tujuan membantu sesama.
Pilihlah blanko yang mempunyai stok cukup, tidak mungkin jika pernikahan diundur gara-gara blanko undangan masih indent :D.
Pilihlah Warna yang solid, hal ini bertujuan agar nanti disaat menyablon isi undangan mudah mencari warna tintanya.

Isi Undangan
Kelihatannya sepele cuma copy-paste, tetapi ini juga membutuhkan keahliah khusus dalam hal pemilihan huruf. Pastikan isi dapat terbaca dengan jelas terutama bagi orang tua. Jangan terlalu banyak memakai jenis huruf karena segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.
Waktu dan tempat
Pastikan waktu, hari, tanggal, bulan, tahun dan tempat sesuai dengan draft, terutama pasaran di kalender Jawa. Misal kamis kliwon, sabtu pon dsb.
Nama mempelai
Dahulukan nama mempelai yang mengundang. Misal undangan untuk rekan Rika dan Rian, jika yang mengundang adalah kel. Mempelai wanita, maka inisial ditulis Rika & Rian, begitu juga sebaliknya, ditulis Rian & Rika.
Nama desainer
Sebelum memasang nama kita, pastikan telah disetujui oleh sang empunya undangan. Jangan terlalu besar, pastikan tempatnya tidak mengganggu isi di undangan.

Tulisan ini merupakan pengalaman pribadi jadi tidak ada patokan dalam membuat sebuah undangan, semua terserah kepada teman-teman semua. Mohon maaf jika tulisan ini kurang nyaman dibaca karena masih dalam tahap belajar.

“Sukses itu adalah hak setiap manusia”


0 comments:

Post a Comment